Senin, 31 Oktober 2011


pengaruh handphone terhadap pergaulan remaja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan kemajuan teknologi
1.2 RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam karya tulis ini adalah sejauh mana kalangan remaja terpengaruh oleh (HP) handphone.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak-dampak apa saja yang disebabkan oleh (HP) handphone.
1.4 MANFAAT
Dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, antara lain :
a. Bagi kalangan remaja
1. Sebagai pemandu seberapa besar dampak dari (HP) handphone terhadap kalangan remaja.
2. Agar remaja dapat mengetahui bahwa dampak negatif (HP) handphone cenderung lebih banyak dari pada dampak positifnya.
3. Sebagai dasar pengetahuan untuk kalangan remaja, bahwa (HP) handphone berdampak buruk, maka remaja akan sadar dan mejauhi hal tersebut.

BAB II
DESKRIPSI

Sejarah Handphone – Handphone atau biasa disebut telepon selular merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional salutaran tetap, tetapi handphone bias dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel.

Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson, yang merupakan pendiri perusahaan Ericsson yang kini di kenal dengan perusahaan Sony Ericsson. Pada awalnya, orang Swedia ini medirikan perusahaan Ericsson memfokuskan terhadap bidang bisnis perlaan telegraf, dan perusahaanya juga tidak terlalu besar pada waktu itu.
Pada tahun 1921 pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan teleopn mobile yang terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan freuensi 2 MHz.
Pada tahun 1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula berbisnis dibidang kabel, melakukan ekspensi dengan mendirikan perusahaan elektronik yang bernama Nokia sebagai handset telepon seluler.

Tahun 1970-an perkembangan telepon mobile menjadi pesat dengan di dominasi oleh 3 perusahaan besar yaitu di Eropa dengan perusahaan Nokia dan Ericsson dan di Amerika dengan perusahaan Motorola
Pada tahun 1969, sistem telekomunikasi seluler dikomersialkan. Setelah tahun 1970, telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang. Motorola mengenalkan telepon genggam tiga tahun kemudian. Ukurannya memang cukup besar dengan antena pendek. Ada pula ponsel dengan ukuran sekoper. Dr Cooper yang menjadi manajer proyek inovasi Motorola itu memasang base station di New York. Untuk proyek ini Motorola bekerja dengan Bell Labs.

Penemuan ini sekaligus diklaim sebagai penemuan ponsel pertama. Di suatu pagi 3 April 1973,Cooper, saat itu menjabat sebagai general manager pada Divisi Communication Systems Motorola mempertunjukkan cara berkomunikasi aneh dari terminal telepon portable. Dia mencoba ponsel ‘raksasanya’ sambil berjalan–jalan di berbagai lokasi di New York. Itulah saat pertama ponsel ditampilkan dan digunakan di depan publik.
Dalam pertunjukan itu, Cooper menggunakan ponsel seberat 30 ounce sekitar (800 gram) atau sepuluh kali lipat dibandingkan rata – rata ponsel yang beredar saat ini.

Dampak Positif
1. Mempermudah komunikasi.
2. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
3. Memperluas jaringan persahabatan.

2.1 DAMPAK BURUK HANDPHONE
dampak buruk handphone sangat berpengaruh terhadap kalangan remaja, Handphon dapat merusak moral remaja, sekarang ini banyak remaja yang menyalahgunakan manfaat HP.Banyak remaja yang menyimpan gambar-gambar porno dan video porno di HP tersebut. Dengan adanya gambar dan video porno maka remaja akan ingin tahu lebih dalam tentang hal itu dan menyalahgunakan ke hal-hal yang negatif. Banyak orang tua yang tak sadar tentang tindakan tersebut dan menganggap sepele tentang dampak-dampak buruk yang dihasilkan oleh HP. Pengertian yang lebih luas ini juga disampaikan oleh Clara Aretia Lintang Sari (12/11/2008) bahwa pengaruh handphon juga sangat mempengaruhi kuwalitas belajar.

2.2 STANDART HANDPHON
Standart penggunaan handphon adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan penggunaan handphon yang baik. Dalam standart penggunaan ini juga terdapat baku penggunaan. Dalam penggunaan HP yang baik yaitu menggunakan HP dengan wawasan orang tua dan hanya menggunakan seperlunya saja. Adapun pengertian mutu menurut catur Wulandari (13/11/2008) bahwa mutu dari handphone itu sendiri yaitu handphone sebenarnya memberi manfaat yang sangit baik sebagai alat komunikasi, namun handphon sekarang banyak yang di salahgunakan oleh kalangan remaja yang tidak bertanggung jawab.

BAB III
METODE PENELITIAN

Sasaran peneliti ini adalah siswa-siswi SMP Negri 2 Kota Mojokerto,pada tahun 2008 utamanya kelas 9a yang siwa-siswinya berjumlah 40 siswa dan sebagai sampel sebanyak 10 siswa-siswi. Keberadaan SMP Negri 2 Kota Mojokerto terletak di Jalan Jend. Ach. Yani nomor 15 telephon (0321) 322746 Mojokerto 61311. Tahap-tahap yang dikembangkan dalam penelitian, sebagai berikut :

3.1 Refleksi Awal
Penelitian ini berupa diskripsi situasi, bahan berasal dari data-data. Dari diskripsi situasi ini berbagai masalah dalam "Pengaruh Handphone terhadap pergaulan Remaja" khususnya pelayan prima kepada kalangan remaja menuju penggunaan handphone yang lebih bermanfaat dalam tahap-tahap untuk menjauhkan diri daru sikap negatif handphone.

3.2 Perencanaan Tindakan
Tindakan direncanakan dengan cara a)obserfasi b) penelitian

a. Perencaan obserfasi, yaitu 1) Memberikan pengarahan pada remaja untuk menggunakan fasilitas handphone secara baik dan berkualitas 2)Memantau terus perkembangan remaja terhadap kebiasaannya dengan handphone 3) memberikan penilaian yang sesuai daengan tingkah lakunya dengan handphone.

b. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 9a SMP Negeri Kota Mojokerto. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2008. Langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) meminta persetujuan orang tua 2) meminta persetujuan Kepala Sekolah SMP N 2 Mojokerto 3) melakukan obsefasi awal dan wawancara mengenai dampak handphone terhadap siswa 4) mengidrntifikasi masalah 5) menganalisis masalah dan menentukan faktor penyebabnya 6) menentukan waktu pelaksanaan tindakan 7) perencanaan tata urutan tindakan.

3.3 Pelaksanaan
Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan peneliti melakukan langkah-langkah; sebagai berikut: 1) melaksanakan obsefasi 2) memantau dan meneliti kegiatan siswa terhadap handphone 3) melakukan pengumpulan data dengan cara membagi angket kepada para siswa 4) mengefaluasi hasil pemantauan dari hasil pengisian angket dan wawancara 5) merefleksikan hasil pemantauan dan hasil tes. Apabila dalam pengelolaan data hasil penelitian dari 70% seluruh siswa dikenai tindakan memperoleh sekor 70 maka siswa dapat memberikan dampak negatif handphone menjadi dampak yang positif terhadap siswa.

3.4 Evaluasi/Revleksi
Evaluasi/revleksi terhadap pelaksanaan melibatkan para siswa kelas IXa SMP N 2 Mojokerto, dengan cara membagikan angket kepada para siswa dan wawancara untuk diskripsi dan bahan perencanaan berikutnya.

3.5 Penilaian
Penilaian dilaksanakan menggunakan penelitian. Kriteria keberhasilan dari siswa adalah 70%. Pada akhir penelitian diharapkan para siswa dapat memanfaatkan handphone dengan baik dan dalam kegatan yang positif.Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Siswa diharapkan mendapat hasil yang lebih optimal yaitu dengan sekor 70.hasilnya dideskripsiksn sebagai berikut:
80-100 = sangat baik
70-89 = baik
69-50 = cukup
49-40 = kurang

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini diharapkan para siswa dapat mengurangi kehidupannya dengan handphone, dan agar para siswa dapat meningkatkan kualitas belajarnya dengan baik.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar siswa lebih mengurangi pergaulannya dengan handphone, karna handphone memberikan dampak kurang baik dan menurunkan kualitas belajar.

Desa di China ini, Mempunyai Hotel Yang Lebih Tinggi dari Menara Eiffel



Tidak mau ketinggalan dengan kota-kota yang lain, salah satu dari desa terkaya di China, Huaxi, telah membangun sebuah hotel pencakar langit setinggi 328m dengan biaya $ 470 juta, hal ini adalah indikasi yang jelas dari pertumbuhan ekonomi negara.

Hotel Longxi di desa Huaxi telah dibangun untuk merayakan ulang tahun ke-50 dari desa tersebut. Desa, yang terletak di timur China provinsi Jiangsu, telah menjadi daerah pedesaan pertama di dunia yang memiliki gedung pencakar langit sendiri.
Hotel ini menawarkan 800 kamar suite yang dapat menampung 2.000 orang, ruang pameran, sebuah restoran berputar, dan kolam renang di puncak gedung dan taman.

Sebuah patung banteng, terbuat dari emas padat yang dilaporkan mempunyai berat 1 ton, juga telah dipasang. Sapi Emas ini adalah bukti kekayaan desa, akan menyapa pengunjung di lantai ke-60 menara.
 
 Hotel 74-lantai ini telah dibangun selama 4 tahun dan sekarang mendapat peringkat sebagai gedung pencakar langit tertinggi no. 15 di dunia, dan lebih tinggi dari Menara Eiffel di Paris (324m) juga Chrysler Building di New York (319m).

Setelah dulunya desa ini menjadi komunitas pertanian yang miskin, Huaxi meningkat drastis selama setengah abad terakhir setelah reformasi ekonomi China tumbuh, dari jumlah penduduk sekitar 1.600 hari ini telah berkembang menjadi 50.000 jiwa.

Jika statistik bisa dipercaya, maka setiap keluarga memiliki setidaknya satu rumah, dua mobil dan tabungan US $ 250.000 di bank. Para penduduk di desa terkaya di China ini menikmati perawatan kesehatan universal dan pendidikan gratis.

Senin, 10 Oktober 2011

Handphone bagi Kehidupan Remaja



Remaja dan Handphone


Kehadiran telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah merubah kehidupan manusia. Jarak selama ini dituding menjadi biang keladi kesulitan itu, tidak kuasa lagi menghalangi. Sebagian besar remaja zaman sekarang merasa dirinya sangat tergantung pada Handphone. Menurutnya, kehadiran ponsel sangat membantu kemudahan hidup, komunikasi. Tujuan kemudahan hidup itu pula yang memaksa dirinya memutuskan menggunakan ponsel beberapa tahun silam. Alasannya biar bisa berkomunikasi dengan mudah.
Sebagian besar para remaja mengatakan bahwa tujuan utama menggunakan ponsel adalah, “Sebagai alat komunikasi dan sebagai penyambung silaturahmi, sebagai hiburan, dan tidak menutup kemungkinan sebagai alat tambahan membantu dalam kelancaran berbisnis.”

Tak bisa dipungkiri lagi, bagi mereka yang hidup di perkotaan, di dunia modern yang menuntut segala sesuatunya serba cepat dan mudah, memiliki ponsel se¬perti sebuah keniscayaan. Celah ini tentu menjadi peluang besar para perusahaan komunikasi untuk merauk keuntungan. Mereka berlomba-lomba mengembangkan teknologi yang telah ada guna melahirkan produk-produk baru yang bakal mengisi pasar. Melalui inovasi-inovasi, mereka memaksa insan-insan perkotaan menambah kebutuhan hidupnya. Perkembangan teknologi tentu tidak mungkin mencapai kata sempurna dalam arti sesungguhnya. Oleh karena itu, tidak ada satu teknologi pun yang dikembangkan telah mencapai fase final. Inovasi-inovasi dan penemuan-penemuan berikutnya tetap mengikuti sebuah pencapaian yang telah ada. Proses pun terus berlanjut, mengikuti hasrat, nafsu, dan kebutuhan manusia.

Satu hal yang tidak dapat dihindari adalah teknologi pasti menghadirkan efek samping yang memengaruhi kehidupan manusia. Sekecil apa pun, teknologi pasti memiliki sifat “memaksa”, membuat manusia menjadi tergantung padanya.
Baca Juga Artikel Tentang Remaja dan Teknologi Gaya Hidup Psikologi HP Handphone Lainnya :

Microsoft Word

Microsoft Word atau Microsoft Office Word adalah perangkat lunak pengolah kata (word processor) andalan Microsoft. Pertama diterbitkan pada 1983 dengan nama Multi-Tool Word untuk Xenix, versi-versi lain kemudian dikembangkan untuk berbagai sistem operasi, misalnya DOS (1983), Apple Macintosh (1984), SCO UNIX, OS/2, dan Microsoft Windows (1989). Setelah menjadi bagian dari Microsoft Office System 2003 dan 2007 diberi nama Microsoft Office Word

Sejarah

Banyak ide dan konsep Word diambil dari Bravos, pengolah kata berbasis grafik pertama yang dikembangkan di Xerox Palo Alto Research Center (PARC). Pencipta Bravo, Charles Simonyi, meninggalkan Xerox PARC dan pindah ke Microsoft pada 1981. Simonyi juga menggaet Richard Brodie dari PARC. Pada 1 Februari 1983, pengembangan Multi-Tool Word dimulai.
Setelah diberi nama baru Microsoft Word, Microsoft menerbitkan program ini pada 25 Oktober 1983 untuk IBM PC. Saat itu dunia pengolah kata dikuasai oleh WordPerfect dan juga WordStar.
Word memiliki konsep "What You See Is What You Get", atau WYSIWYG, dan merupakan program pertama yang dapat menampilkan cetak tebal dan cetak miring pada IBM PC. Word juga banyak menggunakan tetikus yang saat itu tidak lazim sehingga mereka menawarkan paket Word-with-Mouse. Word processor berbasis DOS lain, seperti WordStar dan WordPerfect, menampilkan hanya teks dengan kode markup dan warna untuk menandai pemformatan cetak tebal, miring, dan sebagainya.
Word untuk Macintosh, meski memiliki banyak perbedaan tampilan dari versi DOS-nya, diprogram oleh Ken Shapiro dengan sedikit perbedaan dari kode sumber versi DOS, yang ditulis untuk layar tampilan resolusi tinggi dan printer laser, meskipun belum ada produk seperti itu yang beredar untuk publik. Setelah LisaWrite dan MacWrite, Microsoft pun mencoba untuk menambahkan fitur WYSIWYG ke dalam paket program Word for Macintosh. Setelah Word for Macintosh dirilis pada tahun 1985, program tersebut mendapatkan perhatian yang cukup luas dari masyarakat pengguna komputer. Microsoft tidak membuat versi Word 2.0 for Macintosh, untuk menyamakan versi dengan Word untuk sistem atau platform lainnya.

MAKALAH MANAJEMEN TENTANG KOMUNIKASI

D. Pengertian Komunikasi
Komunikasi diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain. Komunikasi mempunyai pengertian tidak hanya berupa kata-kata yang disampaikan seseorang tapi mempunyai pengertian yang lebih luas seperti ekpresi wajah, intonasi dan sebagainya.
Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsur-unsur 1) sebagai kegiatan untuk seseorang mengerti, 2) sebagai sarana pengendalian informasi 3) sebagai system bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.

E. Proses Komunikasi
Pengkodean ( Encoding ) pengiriman mengkodean informasi yang akan disampaikan diterjemahkan ke dalam simbol atau isyarat yang biasanya dalam bentuk kata-kata agar orang lain mengerti tentang informasi yang disampaikannya.
Pesan ( Message ) pesan dapat dalam segala bentuk yang biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima, misalnya pidato dapat di dengar dan jika tertulis dapat di baca, isyarat dapat dilihat atau dirasakan.
Saluran ( Channel ) adalah cara mentrasmisikan ( menyampaikan ) pesan, misalnya kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan. Agar komunikasi dapat efektif dan efisien. Saluran ( media ) harus sesuai untuk pesan.
Penerima ( Recaiver ) adalah orang yang menafsirkan pesan dari penerima, jika pesan tidak sampai kepada penerima. Komunikasi tidak terjadi.
Penafsiran Kode ( Decoding ) adalah proses dimana penerima mentafsirkan pesan dan menterjemahkannya menjadi informasi yang berarti baginya. Semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh pengirim, makin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan Balik ( Feedback ) adalah pembalik dari proses komunikasi dimana reaksi terhadap komunikasi pengirim dinyatakan. Karena penerima menjadi pengirim, umpan balik mengalir lewat langkah yang sama seperti semula.
Semakin cepat umpat balik semakin efektif dalam komunikasi.

F. Jaringan Komunikasi Dalam Organisasi
Jaringan komunikasi dapat dirancang oleh organisasi, bisa dirancang secara kaku, artinya karyawan dilarang berkomunikasi dengan siapapun kecuali dengan atasannya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekuasaan dan status serta menghindari informasi yang berlebihan.

G. Saluran Komunikasi Dalam Organisasi
Saluran komunikasi ini ditentukan oleh struktur organisasi dan tipe-tipe saluran dasar4 komunikasi, yaitu vertical, lateral dam diagonal.
Komunikasi Vertikal adalah komunikasi keatas atau ke bawah dalam rantai komando.
Komunikasi Lateral atau Horizontal meliputi aliran kerja organisasi yang terjadi antara anggota-anggota kelompok kerja yang sama diantara departemen-departemen pada tingkat organisasi yang sama.
Komunikasi Diagonal adalah komunikasi yang memotong secara silang diagonal rantai perintah organisasi dan merupakan hasil hubungan antara departemen lini dan staf.

H. Komunikasi Informal
Bentuk dari komunikasi ini timbul karena adanya maksud yaitu :
1. Pemutusan kebutuhan manusiawi
2. Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan
3. Keinginan untuk mempengaruhi prilaku orang lain.
4. Sumber informasi hubungan pekerjaan
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah desas-desus (graperine ) yang secara resmi tidak disetujui. Hal ini akibat jaringan informasi yang simpang siur atau tumpang tindih. Artinya beberapa orang tertentu yang mempunyai banyak informasi kemungkinan menjadi anggota dari beberapa jaringan informasi. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.

I. Efektivitas Komunikasi
Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan beberapa cara yaitu kesadaran akan kebutuhan komunikasi yang efektif dan penggunaan umpan baik.
Komunikasi umpan balik atau dua arah memungkinkan proses komunikasi berjalan lebih efektif dan dapat menciptakan lingkungan yang komunikatif dalam organisasi. Dalam hal ini para manajer harus aktif. Penggunaan manajemen partisipatif dan komunikasi tatap muka merupakan cara baik meningkatkan efektifitas komunikasi melalui penggunaan umpan valik.

J. Hambatan Terhadap Komunikasi Yang Efektif
Wewenang Manajerial
Bahwa mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan terhadap komunikasi. Atasan banyak merasa bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya menerima berbagai masalah, kondisi yang membuatnya tampak lemah. Sedangkan bawahan menhadiri situasi untuk mengungkapkan informasi yang membuat posisinya tidak menguntungkan. Maka dari dua hal diatas akan menimbulkan gap.